BERSAMA MENGGAPAI RIDHO ALLAH

Rabu, 02 April 2008

MENSYUKURI PERNIKAHAN

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUH

SAUDARAKU ,Islam mengajarkan kita untuk selalu mensyukuri setiap nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Dan Allah berjanji akan menambah nikmat yang lain jika kita mensyukuri nikmat yang sudah kita dapatkan, tetapi sebaliknya jika kita mengingkari nikmat yang telah kita dapatkan ,maka azab Allah amatlah pedih. Al Qur'an telah menuntun kita demikian, didalam Surat Ibrahim ayat 7:...

Saudaraku, mensyukuri nikmat kita bisa selamat ,dan mengkufuri nikmat kita bisa celaka dan dapat azab-Nya.banyak nikmat yang kita sepelekan, tanpa kita sadari nikmat itu kita ingkari.Terkadang tanpa kita ucapkan kata pengingkaran itu tapi dalam ungkapan perbuatan kita sering mewujudkan "pengingkaran" nikmat itu.Bagaimana tidak jika kita diberi nikmat tapi kita tidak menggunakannya sesuia petunjuk yang diberikan Allah itulah pengingkaran yang nyata.cobalah insropeksi apa-apa nikmat yang sudah Allah berikan sampai detik ini,niscaya kita tak bisa menghitungnya.Subhanallah.......Allahu akbar.......Alhamdulillah.....

Salah satunya nikmat itu adalah pernikahan.
Dengan pernikahan sesuatu yang sebelumnya haram untuk dilakukan oleh yang bukan mahrom,jadi berubah halal dan boleh,bahkan bisa bernilai shodaqoh.
Mensyukuri nikmat pernikahan adalah hal yang wajib bagi kita dan islam sangat sempurna mengatur pernikahan mulai dari pra pernikahan,prosesi dan pasca pernikahan semua diatur dan tak ada yang terlewatkan. tanda kita bersyukur juga bisa kita wujudkan dalam ketiga dimensi pernikahan itu.insya allah akan kita kupas lebih lanjut.mengenai 3 dimensi itu.
Yang jadi garis bawah dalam mensyukuri nikmat pernikahan ini adalah sejauh mana kita bisa mengaplikasikan aturan-aturan yang sudah ditetapkan Allah dalam Al Qur'an dan al hadist.semakin bersesuaian dengan aturan Allah dan Rasul-Nya mengenai pernikahan, berarti semakin benar perwujudan syukur "pernikahan"kita. Begitu juga sebaliknya semakin tidak bersesuaian aturan-aturan itu berarti kita telah jauh dari makna "syukur",dan bisa di pastikan jika kita dalam hal ini tidak mengikuti langkah yang sudah diberikan Islam berarti kita mengikuti langkah-langkah syetan dan hawa nafsu.

Saudaraku ,mari kita bersama-sama insrtopeksi diri, selama waktu yang diberikan Allah didunia masih kita dapatkan.jika selama ini kita khilaf, bertaubatlah dan perbaikilah dengan kebaikan.kajilah Islam dengan benar dan semaksimalnya amalkanlah.

Wassalam
Al-abat bin badri

1 komentar:

  1. ass.
    wah dalam sekali tu maknanya.
    saya jadi merinding bacanya.terima kasih sedikit tapi berkesan bagi saya.arif

    BalasHapus